Selasa, 30 Juni 2009

Memotivasi Diri

Bersiap tinggal landas. Temukan apa motivasi Anda dan sesuaikan dengan rencana Anda. (CHARLOTTE CUTHBERTSON/THE EPOCH TIMES

Pernahkah Anda merasa mempunyai keinginan melakukan segala hal, tapi Anda tidak termotivasi. Bagaimanapun satu hari berganti menjadi satu minggu dan satu minggu berganti menjadi satu bulan, dan Anda menyadari bahwa Anda masih belum mengerjakan rencana apapun atau Anda telah melakukannya namun hasilnya lebih lambat daripada siput.

Apa motivasi Anda? Ini benar-banar pertanyaan penting sebab jika Anda dapat menggambarkan, Anda dapat memanfaatkannya dan menggunakan informasi itu untuk membantu Anda menghentikan kebiasaan menunda segala sesuatu.

Tidak penting apa yang memotivasi orang lain

Dengan sedikit penggalian dan analisa seperti ini dapat membantu Anda menggambarkan dengan jelas apa yang sesuai dengan Anda. Apa yang sesuai dengan Anda mungkin tidak sama dengan sesuatu yang sesuai untuk teman terbaik Anda.

Kita semua termotivasi oleh sesuatu yang berbeda. Banyak dari kita termotivasi melalui pujian, sebagian dengan kenaikan jabatan, sebagian dengan penghargaan seperti liburan atau pakaian baru, dan yang lainnya... dengan coklat.

Saat merinci satu persatu apa motivasi saya, saya temukan sedikit hal yang pasti menggerakkan saya: batas akhir, pandangan masa depan saya, dan komitmen saya pada lainnya. Kadang-kadang saya beruntung telah mendapatkan ketiga-tiganya dalam satu proyek, dan kadang hanya satu, tapi tanpa satupun dari hal ini, saya akan cenderung menjelajah internet, menonton televisi, bersih-bersih, atau hal lain yang di luar rencana yang ingin saya selesaikan.

Tiga proyek yang Anda selesaikan

Pikirkan tiga proyek terakhir yang Anda selesaikan dengan segala upaya, tapi juga memberi kepuasan. Adakah kondisi yang umum terjadi? Apakah yang membuat Anda tetap termotivasi? Apa yang membuat Anda tetap bekerja keras?

Bagaimana Anda dapat menggunakan wawasan ini dan menerapkannya pada proyek Anda yang sedang berlangsung atau proyek mendatang yang mungkin ti-dak terlalu membuat Anda termotivasi.

Ketika saya tidak dapat memperoleh dorongan pada sebuah proyek yang untuk beberapa alasan terlihat menakutkan, saya akan menerapkan satu taktik jitu saya. Saya akan membuat batas waktu yang saya ciptakan sendiri dan/atau saya akan berjanji pada orang lain bahwa saya akan menyelesaikannya dalam jangka waktu tertentu dan melaporkan pada mereka ketika saya telah menyelesaikannya.

Jika proyek itu adalah suatu tulisan, komentar terhadap tulisan itulah yang sering memotivasi saya, jadi sejalan dengan janji saya, saya mungkin akan meminta seseorang untuk memberi tanggapan sebagai penghargaan atas selesainya proyek itu sesuai batas waktu yang ditentukan.

Ketika penguatan positif tidak bekerja

Ada satu hal yang juga membantu saya termotivasi ketika dorongan positif tidak bekerja. Saya akan menjauh dari kesenangan saya selama proyek dilakukan, dan saya akan mengatakan pada lainnya bahwa saya bertanggung jawab penuh pada proyek tersebut sehingga saya tidak sempat kembali ke kehidupan saya.

Sebagai contoh, saya mungkin akan mengatakan bahwa saya tidak dapat memeriksa e-mail saya, ataufacebook saya, atau membaca buku favorit saya, dan lain-lain, sampai segmen awal dari proyek terpenuhi.

Untuk Anda, motivator mungkin dapat berupa umpan balik dari yang lain, hubungan sosial, kesunyian, lingkungan kerja yang kreatif atau damai, kutipan yang memberi inspirasi, atau pujian kecil yang ditempatkan di kalender, cermin, atau pada pekerjaan yang telah Anda selesaikan.

Masih tidak ada inspirasi…

Kadang kita harus menyadari dan menerima bahwa sebuah proyek sebenarnya bukan diperuntukkan bagi kita. Hal ini terdengar bagus, tapi hati kita mengatakan bukan seperti itu, atau kita telah melakukan terlalu banyak untuk proyek itu.

Mendelegasikan proyek pada orang lain atau dengan sederhana melepaskannya dan mengeluarkannya dari daftar yang harus Anda kerjakan dapat memberi penyegaran baru dan memberi Anda energi yang Anda butuhkan untuk melakukan sesuatu yang benar-benar Anda pedulikan. (Melissa King/The Epoch Times/arf)

ERABARU News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar